Kumpul bareng anak-anak spesial tuh ‘sesuatu’ banget deh.

Dunia mereka polos, ceria, tanpa beban layaknya seorang anak kecil. Kehangatan, keramahan dan penerimaan mereka terhadap orang-orang yang baru ditemui atau dikenal seakan mengajarkan kepada kita untuk selalu berpikir positif.

Baru kali ini berkumpul dan berinteraksi dengan para ANAK SPESIAL yang usianya menginjak remaja. Biasanya dibeberapa pertemuanku selalu dengan anak-anak yang usianya  10 tahun ke bawah. Hal ini membuat sangat terasa berbeda sekali ....

Berbeda dari Sikap, Komunikasi, Penilaian mereka terhadap seseorang dan juga yang sangat penting adalah sikap dari para orang tuanya. Anak spesial dengan usia anak-anak biasanya masih bermasalah dengan gangguan Komunikasi, Kontak Mata, Prilaku juga Kemandirian. Sehingga sikap orang tua yang memiliki Anak Spesial dengan Usia 10 Tahun kebawah cenderung protektif dan ada juga yang posesif.

EMPAT hari berkumpul bersama anak-anak hebat ini sangat menyenangkan, hidup terasa tanpa beban dan saling memahami. Seperti percakapanku dengan seorang remaja berusia 17 th bernama Kayla. Dia Anak Berkebutuhan Khusus dengan kondisi cacat fisik dan juga Slow Learner seperti pengakuannya yang polos dan percaya diri.


“Halooo tante, tante mamanya siapa ya? “ sapa Kayla ceria dan bersahabat saat kami masuk ke cafe.


Agak kaget ku menjawab , “eh,  halooo..Aku mama Raissa, ini Raissa....kamu siapa ? “

“aku Kayla tante... ooh ini Raissa ya, halo Raissa...sini yukk sama aku” Jawab Kayla

“ Raissa sudah ikut apa aja ? membatik ya...., senang ga ??” kata Kayla lagi

Raissa anakku itu hanya senyum-senyum simpul  sambil bolak balik menatapku  dan juga Kayla, seperti biasa saat ada orang baru yang mencoba berkomunikasi dengannya.

Ku mencoba untuk mengarahkannya menjawab pertanyaan Kayla tadi, karena Raissa terkadang masih sulit memahami apa maksud dari pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Tiba-tiba Kayla berkata, “ Masih kurang Pe-de ya tante, sama aku juga dulu begitu. Aku ini Slow learner juga loh tan..hehehe..”

“ooyaaa.... tapi kamu hebat yaa...dan luar biasa hahaha.... !!  “jawabku


Speechless........ karena begitu kagum terhadap kepercayaan diri Kayla dan juga kemantapan dirinya untuk mengakui kelemahannya. Entah bagaimana orang tuanya, khususnya adalah Sang mama Kayla dalam memberi Pengertian, Pemahaman dan Pembelajaran sehingga  Kayla  bisa sehebat ini.

Dalam kesempatan ini juga Kayla menceritakan kepadaku penyebab dia memiliki kondisi fisik seperti sekarang ini, dan juga beberapa pengalamannya selama bersekolah di beberapa tempat. Terharu campur kagum mendengarkan Kayla bercerita. Bukan karena ceritanya tapi justru karena Sikapnya yang membuat orang yang mendengarkannya menjadi suatu hal yang biasa dan lumrah.

Tak ada terlihat atau terasa sedikit pun rasa malu, takut ataupun menyesali  kondisinya. Yang aku rasakan saat berbincang dengannya justru rasa percaya diri yang kuat, keramahan, sikap membuka diri dan menyenangkan. Berbicara dengan Kayla membuatku lupa bahwa saat ini sedang berkumpul bersama remaja-remaja spesial yang luar biasa. Empati Kayla terhadap teman-temannya pun patut diacungi jempol.


Hanya Kayla satu-satunya remaja spesial disana yang bisa ngobrol seperti layaknya berkomunikasi pada remaja umumnya. Kemampuan komunikasi dan sosialisasinya  sangat baik,  dan sempurna. Sementara remaja lainnya meski sudah mampu bersosialisasi dengan baik, dengan teman-teman, guru maupun orang tua lainnya, tetapi  masih terlihat ke-kakuan, ke-kikukan, dan sikap yg berlebihan  jika dia senang terhadap sesuatu.

Sebenarnya ada seorang anak laki-laki lagi yang sempat berbincang-bincang dengan komunikasi yang baik, tapi sayang anak tesebut tidak hadir di hari-hari selanjutnya. Padahal aku penasaran juga dengannya, sikapnya yang sepertinya acuh dan cuek tapi sangat memperhatikan setiap gerak gerik teman-temannya. Namanya Abi, tidak terlihat perbedaan antara Abi dan anak-anak laki-laki pada umumnya. Namun sangat misterius. Sepertinya Abi masuk kategori Asperger. Mungkin lain waktu aq bisa berbincang-bincang lebih banyak dengan Abi.

Allah tidak pernah salah dalam menciptakan makhlukNya, dibalik kekurangan tersembunyi kelebihan. Tinggal kita sebagai manusia berusaha mencari kelebihan tersebut. Seperti juga anak-anak ini, mungkin terlihat banyak kekurangan dalam diri mereka, tapi jika kita mau melihat lebih dalam akan terlihat betapa banyak kelebihan yang dimiliki anak-anak spesial ini.
Tinggal pilih , mau kah kita melihatnya... atau tidak....????? ;))


Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!