Memiliki ANAK SPESIAL memang membutuhkan extra tenaga yang luar biasa disamping juga harus bisa mengatur keuangan seefektif mungkin. Karena akan ada pos-pos dana tambahan untuk Makanan Khusus, Terapi, dan juga kegiatan pendukung lainnya.

Untuk mengatasi hiperaktif aku punya sedikit pengalaman saat, anakku Raissa Putri Aisyah, berusia 3 tahun, sebagai anak perempuan, Raissa tergolong amat sangat aktif...(fiiuuhhh..) ditambah lagi dengan kondisinya yang belum bisa bicara/ berkomunikasi, kami kesulitan memahami keinginannya.
Wal hasill jika ia menginginkan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu ia akan teriak tanpa ada 1 kata pun yang bisa dipahami dan menarik-narik kami untuk mengikutinya. Dia pun sangat suka sekali bergerak kesana kemari, berlari lari, memanjat tanpa rasa takut. Dia akan tiba-tiba berhenti dan tenang jika melihat iklan di televisi.

Di usia 6 tahun, untuk mengurangi hiperaktifnya tersebut, selain melakukan diet gula dan susu sapi kami mendaftarkannya ke salah 1 klub renang yang dekat dengan rumah. Disamping menyalurkan hobynya terhadap air dan diharapkan ia bisa belajar disiplin dan  yang paling penting menghabiskan tenaganya yang selalu berlebihan (over power).



Alhamdulillah, setelah mengikuti kegiatan les renang selama 3 bulan, anaku mulai lebih tenang. Pada saat belajar pun sudah bisa lebih lama duduk di kursinya.
Mungkin karena jadwal latihan renang yang setiap hari dan latihannya pun membutuhkan tenaga dan konsentrasi jadi setelah sampai rumah dia sudah tidak punya minat lagi untuk melakukan aktivitas selain makan dan tidur.

Naahh, Buat mama-mama yang memiliki anak yang aktif atau problem yang sama seperti saya ga ada salahnya dicoba untuk memberikan kegiatan extra seperti renang, sepak bola atau yang lainnya, yang penting kegiatan tersebut disukai anak kita dan bisa menyalurkan tenaganya yang berlebih. Dan juga dapat menggali minat serta bakatnya.


Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!