Pasti semua familiar dengan kata ini, tapi apakah tahu apa AUTIS itu ?
Kebanyakan percakapan yang ku dengar, pembahasan orang tua umumnya disekitar memahami autis sebagai suatu penyakit mental. Bahwa autis itu pasti tidak bisa berkomunikasi, tatapan kosong, sering mengamuk, malah kadang disebut ‘GILA’ jika si anak berbicara sendiri atau asik sendiri dengan suatu hal.
Sering juga kata’autis’ digunakan ketika ada seseorang yang terlalu asik dengan gadgetnya, yang mugkin seperti itulah kondisi  autis yang dipahami masyarakat.

Masyarakat kadang menilai setiap anak berkebutuhan khusus adalah autis. Setiap kali ada anak bermasalah dengan konsentrasi, bicara dan prilaku di cap sebagai anak dengan kondisi autis. Padahal tidak demikian, tidak semua anak yang memiliki masalah tersebut adalah autis. Karena autis merupakan salah satu bagian dari sekian banyak jenis anak berkebutuhan khusus. Jadi  AUTIS itu sebenarnya hanya salah satu kategori yang ada dalam jenis anak berkebutuhan khusus.

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau Anak Spesial adalah sebutan untuk anak-anak yang mengalami kelainan pada tumbuh kembangnya. Umumnya masyarakat lebih mengenal dengan nama-nama seperti tuna netra, tuna grahita, tuna rungu, tuna daksa, dll. Namun semua itu merupakan sebutan untuk anak atau orang dengan kelainan pada fisiknya. Dan untuk kondisi itu sedikit banyak pemerintah sudah memberikan perhatiannya walau masih belum sesuai standar, terbukti dengan adanya program pendidikan khusus yang disiapkan untuk anak-anak di beberapa sekolah dan adanya ruang-ruang khusus untuk penderita DISABILITAS di tempat-tempat umum.

Namun untuk kategori autis dll belum banyak yang bisa dilakukan pemerintah selain mengeluarkan kebijakan di bidang pendidikan yang menyebutkan bahwa ”setiap sekolah wajib menerima anak berkebutuhan khusus”. Itu pun tidak dibarengi dengan kesiapan SDM dan sarana. Wal hasil pihak sekolah banyak yang mengeluh dan merasa keberatan saat di sekolahnya ada siswa berkebutuhan khusus.

Sesuai dengan perkembangan jaman, kategori Kebutuhan Khusus pun makin berkembang. Selain aneka tuna-tuna tadi, ada  Autism, ADHD, Down Sindrom, Hiperaktivitas, kesulitan belajar, hydrosefalus dan lain sebagainya. Autis sendiri masih terbagi mejadi beberapa sub berdasarkan banyaknya ciri autis yang melekat pada si anak, seperti PDD Nos, Asperger dan lain-lain.
Mungkin sebenarnya kondisi ini sudah terdeteksi sejak dulu, tetapi terapi penanganannya baru terekspos di masa-masa kini.

Bedanya, kondisi dengan gangguan perkembangan mental dan otak ini penanganannya tidak se-sederhana seperti pada gangguan perkembangan fisik. Pada autisma, adhd, pdd nos dan lainnya, secera fisik mereka sempurna, tumbuh kembangnya berjalan normal. Namun pada perkembangan otaknya mengalami gangguan yang menyebabkan kemampuan secara pola pikir, prilaku dan akademiknya agak berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Sehingga kemudian ada masalah pada komunikasi dan kemampuan sosial serta akademik.
Kondisi ABK inilah yang sekarang banyak diperjuangkan. Karena ternyata belum banyak masyarakat yang mengetahui atau memahami kondisi anak-anak ini. Terkadang malah label yang agak ‘kejam’ diberikan kepada anak-anak ini, misalnya ; nakal, bandel, bodoh, dan bahkan ‘gila’. Padahal anak-anak ini sebenarnya tidak mengerti apa yang terjadi pada diri mereka. Mereka juga merasa bingung kenapa mereka dianggap berbeda, dianggap ‘aneh’ dan dijauhi. Padahal mereka juga ingin bermain, berteman seperti anak-anak pada umumnya. Hanya kurangnya kemampuan mereka dalam mengekspresikan perasaan dan sulitnya komunkasi yang membuat mereka jadi frustasi dan akhirnya marah, mengamuk. Karena merasa tidak ada yang bisa memahami dan mengerti apa yang mereka inginkan.
Namun jika kita berhasil mendidik dan memberi pemahaman pada mereka, anak-anak ini akan menjadi anak yang disiplin dan teratur. Mereka juga umumnya sangat ramah dan penyayang. Seperti ada ungkapan mengatakan ‘dibalik kekurangan tersembunyi kelebihan yang takterduga’, PR  kitalah untuk mencari dimana letak kelebihannya tersebut, sehingga anak-anak ini bisa lebih berarti dan bisa bersaing dengan anak-anak lainnya.


Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!